Selalu ada akhir disetiap perjalanan

 Saya sudah menjalankan bisnis lapangan Futsal selama 8 Tahun.Dalam perjalanannya selalu ada saat suka dan sedih. Namun semua dapat dilalui dengan baik. Namun Tahun 2015 adalah tahun terberat saya, selain kondisi ekonomi yang tidak baik juga karena saya baru membuka bisnis restoran.

Isian lapangan menurun drastis, yang biasanya malam selalu penuh dari jam 19-23 untuk 4 lapangan, sekarang hanya terisi jam 20-22. Itupun tidak selalu full. Sore yang biasanya jam 14-17 jadi rebutan anak anak sekolah juga cenderung kosong. Turnamen jg sudah jarang sponsor

Saya yang kondisinya menyewa lahan dimana setahun sewa Rp. 220juta/tahun mulai tidak masuk hitungannya. Tagihan coca cola dll juga mulai menumpuk. “Disitu kadang saya merasa sedih” belum lagi masih ada restoran yang juga menurun penjualannya.

Semua cara sudah saya lakukan seperti pengurangan pegawai sampai 50%, pengurangan orderan minuman sampai pengurangan biaya2 seperti listrik, maintenance dll sudah dilakukan tapi karena pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran maka harus ada langkah selanjutnya

Akhirnya saya mengambil keputusan terbaik diantara yang terburuk yaitu menutup semua usaha saya di Jambi. Ini adalah keputusan terbaik dari yang terburuk. Keputusan terberat yang harus diputuskan cepat.

Akhir dari Lapangan

Menurut Saya, keputusan terbaik yang saya ambil adalah keputusan cepat untuk memulai hal baru. karena berlarut larut dengan suatu hal yang tidak bisa diperbaiki akan memakan waktu kita untuk maju. Padahal kata orang kaya “TIME is Money” artinya makin cepat kita mengambil keputusan, makin cepat kita mendapatkan Uang kembali

Hidup itu Simple, “Bila kita Jatuh, kita tinggal Bangun kembali” That Simple….”Jika kita kehilangan uang, kita cari lebih banyak”. Itu sebenarnya adalah hukum alam, karena pada dasarnya manusia diciptakan untuk mengatasi masalahnya. Apabila kita kedinginan pasti kita akan mencari pakaian yang lebih tebal. benarkan? Bahkan saat kita sakit, tubuh kita akan menyembuhkan diri sendiri tanpa kita sadari.

Namun pikiran kita yang menjadi penghambat, karena itu kita gagal Move On karena kebanyakan galau dibanding mencari Jalan untuk mencari penyelesaian. Buatlah suatu hal se-Simple mungkin walau pikiran kita berpikir “It’s not that Simple”

Saat ini setelah saya memilih mengakhiri usaha saya di Jambi saya memulai usaha baru saya di Jakarta. Usaha yang lebih besar tentunya. Usaha di kota besar pastinya. Dan yang jelas petualangan baru di Ibukota menjadi cerita baru saya

Proyek Jakarta

IMG_20150917_124257

Leave a comment