Lebih baik menjadi kepala Tikus daripada buntut Naga

Ada pepatah mengatakan :
“Setinggi tingginya Jabatanmu, kamu adalah seorang karyawan.
Sekecil kecilnya usaha mu, kamu adalah Boss”

Banyak sahabat saya adalah seorang Karyawan, jika ditanya “pilih mana jadi karyawan atau usaha sendiri?”. Hampir 100% menjawab Usaha sendiri. Tapi kenapa mereka tidak bisa usaha?
Jawabannya adalah karena mereka takut resikonya

Bila saya bertanya pada anda, “Apakah jadi karyawan tidak ada resiko?” Pasti anda menjawab ada resikonya.
Resikonya yaitu anda tidak punya waktu, bisa dipecat dan jabatan atau gaji anda bisa berkurang.
Tapi kenapa anda lebih memilih menjadi karyawan?
Karena anda membutuhkan kepastian, gajinya pasti (kurang). Jam kerjanya pasti (sampai malam). Kerjaannya pasti (kena omel Boss).

Nah apa bedanya dgn kita Usaha?
Kebalikan dari Karyawan. Tidak ada kejelasan
Gajinya tidak jelas (bisa kurang bisa lebih, tp banyak lebihnya) Jam kerja tidak jelas (karena ada yg karyawan yg ngerjain). Kerjaannya tdk jelas (lebih sering marahin Karyawan yg kerjanya g bener)

Pertanyaan besarnya gmn caranya pindah dari karyawan menjadi Pengusaha?
Gampang kok, Keluar dari kerjaan anda! Kubur Ijasah anda! Mulai jualan

Coba pikirkan, seandainya yg anda lakukan di tempat kerja, anda lakukan di Usaha anda.
Buka usaha dr jam 06.00 – 18.00
Cari pelanggan dr hari senin – Sabtu
Pasti anda akan berhasil

Kita ambil contoh :
Gaji anda di kantor 5 juta.
Kamu keluar dan buka rental PS dirumah
1 jamnya Rp. 5000,-. Kamu mulai dengan 3 PS dan LCD
Sehari laku 8 jam x 5000 x 5 PS = Rp.200.000,- perhari x 30hari = Rp. 6juta/bulan
Sudah lebih dr Gaji kamu kan.
Kl mau lebih y tinggal tambah PS nya
Kl males jaga y tinggal bayar karyawan

Selamat berusaha

image

Leave a comment